Mengisi daya baterai dengan tenaga air
Manusia tidak dapat lepas dari smartphone. Digunakan dalam kehidupan sehari – hari, baik untuk berkomunikasi, atapun untuk mengakses berbagai situs jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter atau aplikasi menarik lainnya. Semakin sering digunakan tentu akan mengakibatkan baterai cepat habis atau lowbat. Smartphone saat sedang digunakan dan dalam kondisi lowbat adalah hal yang mengerikan bagi penggunanya. Masalah kehabisan energy ini menjadi peluang tersendiri bagi para produsen gadget. Berbagai cara coba dilakukan untuk menyelesaikannya, seperti dibuatnya charger yang dapat digunakan di dalam mobil, sehingga memudahkan pengguna untuk mencharge smartphonenya disaat sedang mengendarai mobilnya.
Dirasakan belum cukup mampu untuk mengatasi setiap keluhan dari para pengguna, myFC sebuah perusahaan pioner produsen charger asal
Swedia telah berhasil menciptakan sebuah produk inovasi terbaru yang bernama Powertreek, sebuah gadget yang dapat digunakan smartphone dalam melakukan pengisian baterai tanpa memerlukan sumber daya listrik.
Pertama kali diperkenalkan pada publik di Mobile World Congress di Barcelona oleh Bjorn Westerholm selaku Chief Executive dari myFC. Powertreek mendapat sambutan yang cukup baik dari para peserta yang datang. Berawal dari negara Swedia yang banyak terkandung air tapi sedikit sumber daya listrik, myFC coba membuatnya.
Powertreek Charger seharga $225 yang bisa menggunakan air biasa maupun air laut merupakan teknologi recharge yang bersih dan secara efisien mengkonversikan cairan menjadi daya listrik. Proses yang aman, terkontrol dengan baik, dan satu – satunya produk yang ada di dunia jelas akan sangat laku di pasaran.
Hanya dengan menaruh air pada wadah yang telah disediakan dalam Powertreek, pengisian baterai pun dapat dilakukan. Dapat digunakan dimana saja, tanpa harus bingung mencari listrik untuk sumber dayanya. Para pendaki atau bahkan militer yang berada di pedalaman Amazon sekalipun bisa memakainya.
“Kami sangat senang telah berhasil menciptakan gadget yang dapat mengatasi masalah kehabisan baterai yang biasa dialami pengguna. Tidak perlu waktu lama untuk melakukan pengisian, tidak terpengaruh cuaca atau sumber daya listrik di sekitar. Untuk kedepannya tidak akan ada lagi kendala seperti ini,” jelas Westerholm.
Dirasakan belum cukup mampu untuk mengatasi setiap keluhan dari para pengguna, myFC sebuah perusahaan pioner produsen charger asal
Swedia telah berhasil menciptakan sebuah produk inovasi terbaru yang bernama Powertreek, sebuah gadget yang dapat digunakan smartphone dalam melakukan pengisian baterai tanpa memerlukan sumber daya listrik.Pertama kali diperkenalkan pada publik di Mobile World Congress di Barcelona oleh Bjorn Westerholm selaku Chief Executive dari myFC. Powertreek mendapat sambutan yang cukup baik dari para peserta yang datang. Berawal dari negara Swedia yang banyak terkandung air tapi sedikit sumber daya listrik, myFC coba membuatnya.
Powertreek Charger seharga $225 yang bisa menggunakan air biasa maupun air laut merupakan teknologi recharge yang bersih dan secara efisien mengkonversikan cairan menjadi daya listrik. Proses yang aman, terkontrol dengan baik, dan satu – satunya produk yang ada di dunia jelas akan sangat laku di pasaran.
Hanya dengan menaruh air pada wadah yang telah disediakan dalam Powertreek, pengisian baterai pun dapat dilakukan. Dapat digunakan dimana saja, tanpa harus bingung mencari listrik untuk sumber dayanya. Para pendaki atau bahkan militer yang berada di pedalaman Amazon sekalipun bisa memakainya.
“Kami sangat senang telah berhasil menciptakan gadget yang dapat mengatasi masalah kehabisan baterai yang biasa dialami pengguna. Tidak perlu waktu lama untuk melakukan pengisian, tidak terpengaruh cuaca atau sumber daya listrik di sekitar. Untuk kedepannya tidak akan ada lagi kendala seperti ini,” jelas Westerholm.
0 comments:
Post a Comment