![[imagetag]](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhb7H89mhPJMkm6e17WYiQZq-TWuDobJe-aHghRB-EZDWeQU0jq8SjitMENwHbgJ1_0xo7nGydMJF15qNYaIYB4lvBL_QF5N7CpU4MaH9jtPp1hdkplT-QNQrWtFG4EI2BGlhAqM7IzMjE9/s1600/homeless-solar-home.jpg)
Bagaimana dan apa yang menggerakkan Sakaguchi menulis buku tersebut? Pada tahun 2000, arsitek Kyohei Sakaguchi berjalan melintasi kampung gelandangan di pinggiran sungai Tokyo, Jepang. Saat mengamati rumah-rumah di daerah kumuh tersebut, Sakaguchi tertarik dengan sebuah rumah yang unik. Ya, rumah tersebut dilengkapi panel tenaga surya.
Setelah menyelidiki, ternyata gelandangan yang tinggal di dalam rumah mini ini pernah bekerja untuk perusahaan kamera. Dia telah mengenal cara kerja elektronika. Dengan membuat panel tenaga surya, maka listrik yang dihasilkan bisa menyalakan TV dan radio sebagai penghibur dalam rumah.
Rumah ini memang kecil. Tapi, dibuat dengan baik oleh orang yang masuk kategori "tunawisma". Interior rumah mini ini dibuat dari kayu. Atapnya dibuat dari kardus. Dia menutupi sisi rumah dengan lapisan vinil biru yang lebar. Barang-barang persediaannya diletakkan di bawah lantai.
Rumah ini tidak terhubung dengan jalan. Dia hanya menaruhnya di jalan.
"Dia mengatakan kepada saya bahwa rumah ini pernah bisa mengapung di atas air. Rumah ini juga dapat menjadi kapal!" ujar Sakaguchi kepada Neatorama.
Wah, kreatif juga ya gelandangan di Tokyo ini :-)
Sumber
0 comments:
Post a Comment