Pada masa kolonial tersebut kondisi kehidupan sosial masyarakat di Hindia Belanda, khususnya Batavia amat kental diskiriminasi alias pengkotak-kotakan. Hal ini amat merugikan masyarakat pribumi, karena menempati kasta yang paling bawah. masyarakat pribumi disebut Inlander.
Kaum pria pribumi, walaupun ia berasal dari golongan bangsawan/elit tidak diperbolehkan menjalin hubungan khusus dengan para gadis dan wanita kulit putih (dalam hal ini belanda. Namun, para lelaki kulit putih bebas untuk memperistri para wanita lokal atau bahkan menjadikan mereka sebagai gundik. Sebab, para wanita Indonesia memang telah terkenal akan kecantikannya di mata para tuan-tuan kulit putih.
Nah, dalam sistem pengkastaan ini, ada satu golongan unik yang derajatnya diatas para Inlander (pribumi) dan diatas para pedagang China, yaitu golongan Indo. Mereka adalah golongan masyarakat berdarah campuran Eropa (Belanda, Belgia, Perancis, Jerman).
Banyak pertanyaan yang menggelitik tentang bagaimana kehidupan golongan "unik" ini pada masa kolonial di Batavia? Yuk mari kita lihat koleksi foto-foto berikut ini:
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
0 comments:
Post a Comment